FUNGSI KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Setelah mengetahui pengertian kabel jaringan fiber optik seperti yang telah kami jelaskan di atas, berikutnya kita akan membahas tentang fungsi kabel jaringan fiber optik terhadap kehidupan umat manusia modern.
Sebagai kabel yang sarat akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optik
diantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local
Area Network), WAN (Wide Area Network) atau MAN. Biasanya kabel jaringan
fiber optik lebih banyak ditemukan pada instalasi jaringan tingkat
menengah ke atas seperti perusahaan-perusahaan besar atau instansi
pemerintahan yang menuntut adanya struktur jaringan dengan kemampuan
yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optik juga
merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut
instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan
beberapa lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun.
Bahkan kabel fiber optik telah banyak digunakan pada berbagai sistem
komunikasi yang dibangun di dalam laut guna mengubungkan berbagai kota
di berbagai negara.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik
Karakteristik kabel jaringan fiber optik
yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta kaca
dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak
berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau kabel
STP, pada kabel jaringan fiber optik ini juga terdapat insulator
(disebut coating) yang dirancang dengan beraneka ragam warna.
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan fiber optik
dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari
gambar tersebut dapat dilihat jika kabel fiber optik terdiri dari :
Inti (Core)
Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni ‘core‘
alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core ini memiliki
diameter sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat optiknya),
dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan
kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber
optik ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari
satu ujung ke ujung kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya
dapat dilakukan.
Jaket (Cladding)
Lapisan yang menyelubungi core pada
kabel fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks bias
yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan
indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya
pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding
berkisar antara 5 μm – 250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core
sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core.
Bisa dibilang cladding merupakan bagian yang punya peran penting karena
berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optik.
Mantel (Coating)
Di bagian luar setelah cladding,
terdapat mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik.
Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung
mekanis yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi
karena lengkungan kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban.
Coating ini memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam
penyusunan urutan core.
Strength Member & Outer Jacket
Strength Member (material penguat) dan
Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah kabel
fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang
menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada
bagian core.
Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum
Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
- Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.
- Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
- Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
- Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
- Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).
CARA KERJA KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Cara Pembuatan Kabel Jaringan Fiber Optik
Pembuatan kabel jaringan fiber optik
terbilang sangat rumit, karena dilakukan dengan cara menarik bahan
dasar berupa kaca yang telah dicairkan hingga kental, hingga akhirnya
diperoleh serabut atau serat kaca dengan penampang tertentu.
Proses pembuatan kabel fiber optik
ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD), dimana silikon
dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2 yang
kemudian menyatu dan membentuk kaca. Butuh waktu hingga beberapa jam
untuk melakukan proses ini, namun semuanya dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan alat berteknologi canggih.
Setelah proses pertama selesai, kaca
yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah alat yang disebut
fiber drawing tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat
celcius hingga akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya lelehan
tersebut jatuh melewati laser mikrometer hingga akhirnya membentuk
serabut atau serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optik
ini adalah pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku (kaca)
yang sedang dalam keadaan sangat panas, lalu diperlukan beberapa
perhitungan ketat demi menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam
lapisan tidak berubah dalam proses ‘penarikan’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar